Selasa, 26 Maret 2013

Contoh Naskah Drama




Naskah drama ini dibuat, ketika menyambut kegiatan Gema Takbir Idul Adha di Masjid kami tercinta tahun 2012 yang lalu. Namun ada beberapa dialog dan adegan yang rada-rada konslet gitu :D (biar penikmat gak jenuh aja, jadi selain bisa mengambil manfaat penonton juga bisa sedikit tersenyum) Semoga bermanfaat…


“BERAMAL LAH DENGAN IKHLAS”

Para Pemain :

1.      Pak Dalang (bertugas membacakan intro, di setiap babak)
2.      Mbakyu Jamu (baik hati, suka sedekah, ramah dan tidak sombong)
3.      Mael (tukang penyebar gosip)
4.      Atikah (perempuan genit, centil, tapi baik hati)
5.      Hj.Nyelami (bu hajah yang sudah naik haji 2 kali, namun sombong dan pemarah)
6.      Rumini (anak dari bu hajah Nyelami, yang lemah lembut dan soleh)
7.      Pencuri (bertugas mencuri uang Hj.Nyelami )

Suatu ketika mbakyu jamu sedang berkeliling untuk berjualan jamu seperti biasanya :

Mbakyu Jamu  : “Jamu-jamu, jamune pak, jamune buk, jamune mas, mbak, ada jamu kunir asem, jamu beras kencur, jamu gohong telo, godhong gedhang, godhong kates.  Insya Allah sehat wal afiat, yang pilek, pileknya lari, yang batuk batuknya langsung melarikan diri. Pokoknya maknyus mantaap, mari-mari silahkan beli".

Tiba-tiba Mael datang untuk membeli jamu

Mael                : “Mbakyu jamu, jamunya satu yang kunir asem ya”
Mbakyu Jamu  : “ oh beres, tunggu sebentar ya. Pokonya ini jamu mantap, asli ramuan dari Jawa”

Di saat mbakyu jamu sedang sibuk melayani pembeli. Neng Atikah dating menghampiri

Atikah              : “Mbakyu jamu, gimana? Hari ini jadi kan ke pasar lihat-lihat hewan qurban”.

Mbakyu Jamu  : “o ya jadi donk neng Atika, bentar saya bikini jamu Mael dulu”

Atika                : “iya deh, tapi jangan lama-lama ya, panas ni, Atikah kan baru aja luluran, nati bisa-bisa Atikah tambah item lagi”.

Mbakyu Jamu : “Atikah atikah kamu ini ada-ada aja”.

Atikah              : “o ya ngomong-ngomong kambingnya jadi beli 3 ni?”

Mbakyu Jamu  : “Ya iya donk, kan uangnya sudah disiapkan untuk beli 3 kambing”.

Atikah              : “Iya deh, Atikah ngikut aja, lagian Atikah kan Cuma nganterin”.

Di tempat lain,( di rumah Hajah Nyelami)ketika bu Hajah sedang duduk-duduk bersantai di teras rumahnya.

Mael                : “Assalamualaikum, wah lagi nyantai-nyantai ni bu Hajah? ”

Hj. Nyelami     : “Iya emang kenapa?masalah buat lo?” 

Mael                : “Ya ampun bu Hajah, dikasih salam gak jawab malah ngomel”.

Hj.Nyelami      : “iya iya deh, walaikum salam (dengan nada penuh amarah)
Ngomong-ngomong mau apa kemari?”

Mael                : “jadi bu Hajah, kedatangan saya kemari membawa berita buat Bu hajah.”
Hj.Nyelami      :”emang berita apaan?”

Mael                : “tadi waktu di jalan, saya ketemu sama si mbakyu jamu.”

Hj.Nyelami      :”La trus gue harus bilang waoow gitu?”

Mael                :”aduh bu hajah, saya kan belum selesai bicara, begini, tadi denger-denger mbakyu jamu mau kurban tiga kambing.”

Hj.Nyelami      :”apaa??tiga kambing???masak sih??tukang jamu aja kok kurban tiga kambing segala, memangnya dia dapet uang darimana?”

Mael                :”masalahnya bukan dapet uang dari mana. Tapi masak bu hajah kalah sama tukang jamu. Mbakyu jamu kurban tiga, bu Hajah Cuma satu kecil, kurus lagi.”

Hj.Nyelami      :”betul juga ya, kalau begitu hari ini juga aku harus beli kambing lagi, untung saja aku masih menyimpan uang di almari.”

Ternyata hajah Nyelami tidak mau kalah dengan mbakyu jamu, dia merasa gengsi apabila diasatu-satunya pemilik mini market di Desanya dan sudah naik haji dua kali, justru hanya kurban satu ekor kambing, kemudian dia berencana untuk membeli kambing lagi.

(sebelum Rumini dan Bu hajah masuk stage, pencuri masuk dan mengambil uang bu hajah di almari)

Rumini             :”wah Umi rapi sekali, memangnya mau pergi kemana?”

Hj.Nyelami      :”Umi mau pergi ke pasar, beli kambing buat kurban.”

Rumini             :”bukanya kemarin Umi udah beli?”

Hj.Nyelami      :”Iya,tapi Umi mau beli lagi, Umi gak mau kalah sama si tukang jamu, masak si tukang jamu itu bisa kurban tiga kambing, sedangkan Umi yang sudah naik haji dua kali Cuma satu, Umi malu, Umi gengsi, apa nanti kata orang-orang.”

Rumini             :”masya Allah Umi, kalau Umi mau beribadah, harus ikhlas karena Allah, bukan karena malu, gengsi atau yang lainnya. Nati bisa-bisa amal ibadah Umi justru tidak diterima karena Umi tidak Ikhlas.”

Hj.Nyelami      :”ahh..kamu anak muda tau apa? Gak usah sok nasehatin Umi, dah sana Umi mau ngambil uang di almari.”

Hajah Nyelami pun kemudian mengambil uang yang ia simpan di almari, dia mencari-cari dan terus mencari, dia panik karena tidak juga menemukan uangnya, namun ketika ia menemukan sebuah amplop tempat uangnya di simpan, ternyata amplop tersebut telah kosong, hanya ada selembar kertas disana. Hajah Nyelami pun membuka kertas tersebut dengan perlahan, ternyata itu adalah sebuah surat, lalu Hajah Nyelami pun membacanya :
“Kepada yang terhormat Hajah Nyelami, bu Hajah maaf ya, uang sepuluh juta yang ada di amplop saya ambil. Bu hajah pasti lupa, 20 tahun yang lalu, ketika bu hajah belum kaya, bu hajah pernah meminjam uang dari saya, namun sampai sekarang tak kunjung dikembalikan, oleh karena itu saya terpaksa mengambil uang ini, maafkan saya bu hajah, maaf sekali” (ceritanya surat dari pencuri :D)

                                                                                                Tertanda
                                                                                                Pencuri

Bu Hajah pun pingsan seketika, setelah membaca surat dari pencuri. Selesai…